Thursday 13 December 2012

Kisah Islami : Sujud Ching Ching di Bumi Syuhada



Ting tong! Terdengar seseorang diluar menekan bel apartemen Nyonya Wong.

Ny.Wong segera membukakan pintu.
Wanita muda bernama Wong Kwai woon menyapa tamunya dengan penuh ramah.

"HELLO Tante!..
Perkenalkan nama saya Sauyin."
Sapa anak muda itu kpda Ny.Wong.

"Kamu siapa ?" Tanya Ny.Wong.

"Saya temen kuliah Ching Ching dulu,"

"Kalo boleh tau, ada apa datang kemari?" Selidik Ny.Wong

Anak Muda itu tersenyum.

"Tante, saya hanya ingin menyerahkan surat dari Ching Ching untuk anda." Jawab anak muda itu sambil menyodorkan surat amplop coklat.
"Saya pamit dulu Tante."

"EMKOI SAI SIUCE." ( Terima kasih Nona) jawab NY.Wong sambil menutup pintu.
Tak sabar membuka surat dari anak perempuannya yang lama tak ada kabar.

Jantung Ny.Wong berdegup kencang saat membuka amplop tersebut.
Suaminya geleng2 melihat istinya yang terlihat aneh.

Dengan gugup ia membaca:

10 Mey 2010

Teruntuk mama papa yang ku cintai dengan segenap jiwa raga.

Ma,Pa kuharap mama & papa selalu dalam keadaan sehat dan tak kurang suatu apapun.

Sebelumnya,aku minta maaf yang sedalam2nya atas kesalahan dimasa lalu,
Aku anak yang tidak berbaktibagi mama.

Duhai Mama yg kusayangi,
Bahwasanya aku selalu mencintaimu dan tidak pernah mendendam dg apasaja yang mama perbuat ,
Karena Agama yang ku anut kini mengharuskan berbakti kepada ortu dalam keadaan apapun.

Namun Mama,baktiku kepada Mama bukan berarti melakukan apa saja yg Mama kehendaki.
Aku melakukan apapun asal itu bukan perbuatan yg menentang Allah dan Rasul-NYA, seperti yang tercantum dalam kitab suci;

"DAN KAMI WAJIBKAN KEPADA MANUSIA AGAR(BERBUAT) KEBAIKAN KEPADA KEDUA ORANGTUANYA. DAN JIKA KEDUANYA MEMAKSAMU UNTUK MEMPERSEKUTUKAN AKU DENGAN SESUATU YANG ENGKAU TIDAK MEMPUNYAI ILMU TENTANG ITU, MAKA JANGANLAH ENGKAU PATUHI KEDUANNYA. HANYA KEPADA-KU TEMPAT KEMBALIMU, DAN AKAN AKU BERIKAN KEPADAMU APA YANG TELAH KAMU KERJAKAN." (QS.29 Al-Ankabut 8).

Mama, sejak berita keislamanku terdengar ditempat kerja, banyak fitnah menerpa.
Saat peetama datang ke RS dg mengenakan hijab, kegaduhan terjadi dan pimpinan tertinggi Eastern Hospital memanggilku, memastikan akan kesehatanku.
Tapi dengan tegas ku nyatakan bahwa aku telah menjadi muslimah, sehingga aku dipecat dari RS, lalu gelar DOKTERku pun hangus.
Perih saat itu terasa, tapi aku lebih memilih Akherat dg resiko apapun didunia.

Mama Sayang....
Saat mama mengusirku dari rumah, aku tidak mendendam,aku memaklumi kemarahan mama.
Dua hari aku menginap dirumah teman muslim dan akhirnya ada tawaran bekerja ditoko busana muslim.
Lalu aku terima, karena dwngan begitu aku bisa leluasa beribadah dan belajar Islam lebih dalam kpda mereka.
Meskipun gaji sangat rendah hanya 1/8 dibanding pekerjaanku dulu tapi aku bahagia Ma.

Saat rindu Ama Mama, ching ching hanya menangis, takut menemui mama, apalagi teringat mama marah besar saat aku mnjadi Muslimah.

Mama sayang...7bulan berikutnya aku dinikahkan imam Masjid Tsim Sha Tsui (nm tempat di HK)
Dengan pemuda shalih dari Pakistan dg pernikahan sederhana.
Muhammad Khalil Navizi nama pemuda tersebut.
Khalil berasal dari keluarga muslim yg taat, kaya, namun rendah hati & sederhana.
Aku disambut sangat baik oleh mereka.

Lima bulan setelah pernikahan, kami pulang ke pakistan.
Belum genap seminggu disana,ada panggilan jihad ke Afganistan, akhirnya kami berangkat Ma,
Alkhamdulillah cita2 Ching Ching untuk berjihad dijalan Allah terkabul.
Allah juga mempermudah perjalanan kami.
Sungguh Ma, aku sangat takjub. Setiap menghela nafas, ada aroma kematian.
Dan syurga selalu membayangi saat kaki ini melangkah dibumi para syuhada.

Ma , tidak bisa kujanjikan apakah kita msih diberi kesempatan untuk bertemu.
Jika ternyata Allah mentakdirkan aku meninggal dalam waktu dekat ini,
Tolong maafkan kesalahan Ching Ching Ma,
Maafkan Ching Ching Ma.....

Satu hal yang ingin kukatakan pada mama,
Islam buka agama yang jahat seperti yg mama dengar.
Islam adalah agama yg Agung yang penuh kedamaian Ma,
I LOVE U MA, PA!

Wong Ching Ching.

Ny.Wong terisak, larut dalam tangis kesedihan.
Sesal yang dirasakan mengiris hati.

*****
Ching Ching tersenyum kearah Khalil, saat ada kesempatan bersama, selalu saja dimanfaatkan bermanja2 pada suaminya.
Hatinya berbisik,
" Kau lelaki terindah yg dianugrahkan Allah dalam hidupku".

"Sayang," panggil Ching Ching dengan mesra pada suaminya.
"Iya Honey". Jawab Khalil tak kalah mesranya.

"Sayang, jika aku lebih dulu menghadapNYA, apa yang akan kau lakukan; kembali ke Hong Kong, pakistan or menetap disini?
Ching Ching bertanya dengan nada hati2.

Khalil tersenyum lembut mendengar pertanyaan istrinya.
Wanita Hongkong yg telah dinikahinya itu memang berhati bidadari,
Demi sebuah agama Allah, ia rela meninggalkan keluarga, jabatan sbgai Dokter spesialis dan negaranya
Begitu panggilan jihat dikumandangkan, ia berkesempatan ikut, sujud syukur langsung ia lakukan.
SUBHANALLAH.....,
Istriku berhati bidadari, batin Khalil dg penuh kesyukuran.

"Sayang, kau belum menjawab pertanyaanku".
Ching Ching mulai manyu dan manja.

Khalil semakin tersenyum lebar,dipeluknya sang istri dg pelukan cinta

"Honey, InsyaAllah kita akan bersama disyurga-NYA,
Jika salah satu diantara kita syahid duluan, harus bersabar menunggu ketetapan Allah,"
Bisik Khalil ditelinga istrinya.
Mereka berpelukan lama seakan akan itu pelukan terakhir mereka.
*******

Ching Ching sangat gelisah pagi itu.
Pasukan yg bertugas di camp yg ia tempati tak menunjukkan tanda2 kembali.
"Ya Allah, anugrahkan kemenangan pada mujahidin itu dalam menghadapi tentara Amerika penjajah, " doanya sedari tadi.

Ia hanya berdua dg Najela, muslimah asal maroko yg datang ke Afganistan bersama suaminya.
Sejak pagi pasukan musuh menyerang, semua maju melawan gempuran musuh.

Adzan zuhur telah tiba, Ching Ching akan menunaikan shalat sendirian, karena Najela sedang berhalangan.

"Ukhty Najela!" panggil Ching Ching.

"iya ukhty , ada apa?" Jawab Najela.

" Ukhty jika saat aku shalat nanti ada musuh datang menyerang, kau jangan mendekat, segeralah bersembunyi melalui pintu dapur yg terhubung ke pintu goa," pesan kepada Najela.
Najela hanya menganggukkan kepala.

Setelah wudhu, Ching Ching segera ambil posisi untuk menunaikan jamak dzuhur & ashar, Najelapun sibuk didapur tak jauh dari Ching Ching.

"ALLAHU AKBAR!" Dengan khusyu Ching Ching memulai gerakam sholat.

Ching Ching larut dalam bacaan shalat, airmata bertetesan, ayat demi ayat dibacanya dengan penuh penghayatan.

Sedangkan Najela sangat kwatir, seperti ada bunyi senjata terdengar.

"Assalamu'alaikum warohmatullaah." Mengakhiri shalatnya.

Tangannya menengadah ke langit, berdoa dan berharap ampunan dari Yang Maha Pengampun .
Airmatanya mulai menguncur deras.

"Ya Allah, jangan engkau matikan kami melainkan dalam keadaan beriman kepada-MU.
Ambillah nyawa kami saat kami sedang menganggungkan asma-MU, saat Engkau Ridho terhadap kami.....

Belum selesai berdoa, tiba2 terdengar suara letupan

DORRRRRRRRRRRRR...!!!

Beberapa timah panas dari Helikopter pasukan Amerika menghantam tubuh Ching Ching, farah segar mengalir ditempat sujudnya gelap dunia dia rasakan.

Najela terperanjat, ingin mengampiri Ching Ching, namun dia teringat pesannya sebelum shalat tadi.

Segera Najela merangsek kepintu, menuju goa dekat dapur camp.

Setelah pesawat melesat meninggalkan camp,
Najela keluar dan menangis tersedu2, kesedihan bercampur bahagia.

"Duhai bidadariku, engkau telah mendahului kami.
Tunggu kami, insyaAllah akan menyusulmu," ucap Najela dg suara parau.

Najela mencium bau harum disekelilingnya.
Darah, ya darah Ching Ching beraroma wangi.

Khalil menangis sedih juga bahagia.
Didekapnya tubuh sang istri.
"Selamat jalan cintaku, aku akan menyusulmu, " bisik Khalil disamping jasad sang istri..*

"DAN JANGANLAH KAMU MENGATAKAN TERHADAP ORANG2 YANG GUGUR DIJALAN ALLAH, BAHWA MEREKA ITU MATI.
BAHKAN SEBENARNYA MEREKA ITU HIDUP, TETAPI KAMU TIDAK MENYADARINYA." (QS.Al Baqoroh 154)

""DAN BARANGSIAPA YG MENGHENDAKI KEHIDUPAN AKHERAT DAN BERUSAHA KE ARAH ITU DG SUNGGUH2 SEDANG IA ADALAH MUKMIN, MAKA MEREKA ITU ORANG2 YANG USAHANYA DIBALASI DENGAN BAIK."" (QS.Al Israa 19)

Sumber Page FB : Kupilih Dermaga-Mu Untuk Pelabuhan Cintaku

No comments:

Post a Comment