Sunday 16 December 2012

Link Download Blackberry Emulator for Windows

Buat temen2 yang ingin membeli blackberry baru, tapi budget yang tipis, tidak perlu khawatir lagi... Sekarang udah ada blackberry emulator untuk windows. Dapat digunakan selayaknya blackberry biasa. seperti BBM,Merekam video, bermain games, browsing, Dll.

 link download http://id.blackberry.com/developers/resources/simulators.jsp
 cara menjalankan blackberry di laptop windows 8, windows 7. menggunakan Blackberry Emulator
screenshot :

 

Saturday 15 December 2012

Foto LOS Carnival Harjalu 757 (2012) dari berbaghai sumber

 
 
Wihhh seru banget penampilan peserta LOS (Lumajang On Shine) Carnival semalam. Kali ini saya akan menghadirkan foto-foto yang dirilis kabarlumajang.net di situs resminya. Yuk kita intip...




 
 
Selayang pandang LOS Carnival :
LOS Carnival adalah fashion show (on stage and street) yang diadakan rutin pada prosesi Hari Jadi Kota Lumajang (HARJALU) sejak tahun 2011 di Kabupaten Lumajang. Acara ini dirintis oleh Maria Majid, sebagai pemilik salah satu salon kecantikan di Lumajang. Pada tahun 2011 LOS carnival memiliki kepanjangan Lumajang On The Street, dengan mengusung tema " Glow In The Dark ". Sedangkan di tahun 2012 LOS Carnival berarti Lumajang On Shine dengan tema Techno.
 

Thursday 13 December 2012

‘BERLARI’ SECEPAT MUHAMMAD ...


........ Menembus Batas Langit Perjalanan Isra Mi’raj ........

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Salam Sahabat Semua .., ini ada artikel super bagus n keren, tapi panjaaang sekali, perlu keseriusan akal dan pemahaman hati .. insya Allah mencerahkan kita semua ... yuuk kita baca ulang kembali bagi yang sudah pernah membacanya ... Salam ... SC ...

Bismillahi minal Awwa
li wal Akhiri ... Ilmuwan terkemuka Sinka mengatakan: siapa pun yang melayangkan pendangannya ke arah langit pasti akan memejamkan kedua matanya dengan penuh kekaguman dan katakjuban. Sebab ia melihat jutaan bintang yang bersinar terang, mengamati pergerakannya di garis orbitnya, dan beralih memandangi rasi-rasinya. Masing-masing bintang, planet, nebul, dan satelit adalah dunia yang berdiri sendiri, dan jauh lebih besar daripada bumi beserta segala yang ada diantaranya dan yang melingkupinya (Ahmad, 2006:42).

Bayangkan, jika kita sedang menengadah ke langit di malam hari, kita melihat sinar bulan yang begitu indah. Nah, sinar bulan yang kita lihat itu membutuhkan waktu untuk menempuh jarak dari bulan ke bumi sekira 350.000 kilometer. Karena kecepatan cahaya sekitar 300.000 meter per detik, maka cahaya bulan itu membutuhkan waktu lebih dari satu detik untuk sampai ke bumi. Artinya, ketika kita melihat bulan, sebenarnya bulan yang kita lihat itu bukanlah bulan pada saat yang sama. Sebab, bulan membutuhkan waktu selama satu detik untuk mencapai bumi. Paling tidak, bulan yang kita lihat saat ini adalah bulan satu detik yang lalu.

Hal itu juga terjadi ketika kita melihat matahari. Karena jarak Matahari – Bumi yang demikian jauhnya sekitar 150 juta kilometer, maka kecepatan cahaya membutuhkan waktu 8 menit untuk sampai ke bumi. Artinya, jika waktu itu kita melihat matahari, maka matahari yang kita lihat itu sebenarnya bukalah matahari pada saat itu, melainkan matahari 8 menit yang lalu (Mustofa, 2006:71).

Kenaehan dan keterkaguman kita akan semakin bertambah, manakala kita menyaksikan benda-benda langit yang lain, bintang umpamanya. Malah ada bintang yang berjarak sangat jauh dari bumi hingga memakan waktu 8 tahun cahaya dari bumi. Maka jika kita melihat bintang itu, sebenarnya kita sedang menyaksikan bintang yang usianya 8 tahun lalu. Mengagumkan.

Bahkan, dalam abad kekinian, sering juga kita dengar istilah satelit atau sputnik, yaitu kendaraan ruang angkasa yang diluncurkan menuju bulan dan planetnya di dalam kelompok matahari. Persitiwa satelit atau sputnik itu merupakan hasil kecerdasan otak manusia sekaligus merupakan alat terpenting dalam mencapai kemajuan lahir ke arah pengetahuan dan teknologi.

Lalu, pada abad ke-7 atau sekitar 1400 tahun silam, kita juga mendengar suatu peristiwa maha hebat dari tanah Arab. Persitiwa itu jauh lebih mengagumkan dari satelit ataupun sputik dan benda-benda langit lainnya. Peristiwa itu dinamakan Isra Mi’raj Nabi Muhammad saw. Muhammad tidak saja menembus ruang angkasa di sekitar bulan, bahkan sudah meluncur ke ufuk yang tertinggi , melalui sistem planet, menerobos ruang langit yang luas, berlanjut terus ke gugusan Bintang Bima Sakti, meningkat kemudian mengarungi Semesta Alam hingga sampai di ruang yang dibatasi oleh ruang yang tak terbatas. Kemudian sampailah Rasulullah Muhammad saw pada Ruang yang Mutlak yang dinamakan “Maha Ruang”. Inilah yang disebut “Dan dia Muhammad di ufuk yang tertinggi” (Mudhary, 1996:21).

Peristiwa luar biasa ini kontan membuat kontroversi di masyarakat. Ada masyarakat yang mencemooh; kebanyakan dari mereka orang kafir. Mereka menggemboskan isu bahwa Muhammad telah gila. Kelompok kedua adalah mereka yang ragu-ragu. Mereka terbawa oleh suasana kontradiksi, mau percaya kok rasanya berita itu tidak masuk akal. Tapi ngga percaya, kan Muhammad tidak pernah berbohong. Kelompok ketiga adalah mereka yang begitu yakin akan ke-Rasulan Muhammad. Perjalanan yang kontroversial ini pun bagi mereka justru meningkatkan kayakinannya bahwa beliau benar-benar utusan Allah.

Lantas bagaimana dengan kita? Termasuk golongan yang mana: tidak yakin, ragu-ragu, atau yakin? Alternatif dari jawaban itu adalah bahwa kita harus yakin dengan di-Isra-kan dan di-Mi’raj-kannya Muhammad, sekaligus meyakinkan kaum peragu bahwa peristiwa ini pun masuk akal, logis, dan rasional. Sebab, bisa dibuktikan secara empiris dalam ilmu pengetahuan modern

Bukankah manusia adalah salah satu magnum opus-nya Tuhan dengan keistimewaan akalnya. Bukankah telah disinyalir Tuhan bahwa manusia memiliki kemampuan untuk menjelajah seantero jagat raya dengan kekuasannya (QS.Ar Rahman:33). Bahkan, Al Khazin, Al Baidlawi, dan An Nasai (Mudhary, 1996:21), memberi tafsiran bahwa arah kata sulthan atau kekuasanannya ialah ilmu pengetahuan yang dihasilkan oleh kecerdasan otak lahir dan ilmu pengetahuan yang dihasilkan otak batin. Otak lahir disebut juga indera badani atau jasmani, sedangkan otak batin disebut indra rohani. Keduanya dikenal dengan sensus interior dan eksterior.

Hubungan antara tanda-tanda kebenaran di dalam al Quran dan alam raya dipadukan melalui mukjizat Al Quran dengan mukjizat alam raya yang menggambarkan kekuasaan Tuhan. Masing-masing mengakui dan membenarkan keduanya menjadi pelajaran bagi setiap orang yang mau mendengar. Bahkan Abbas Mahmud Aqqad (dikutip Pasya, 2004:24), memberi penjelasan makna mukjizat ilmiah dalam al Quran dan Hadits secara lebih mendalam yakni terdapat dua macam mukjizat yang harus dibedakan: mukjizat yang harus dicari, dan mukjizat yang memang tidak perlu dicarai.

Sayangnya pembedaan antara kedua macam mukjizat tersebut hampir tidak kita temukan pada mereka yang pemikirannya hanya berhenti pada batas penafsiran ilmiah terhadap fenomena alam. Tidak adanya pembedaan tersebut kadang menyebabkan pencampuradukkan anatra mukjizat ilmiah (yang berarti bahwa Al Quran dan Hadits telah terlebih dahulu memberitahukan kita tentang fakta atau fenomena alam sebelum ditemukan oleh ilmu empiris) dan penafsiran Al Quran secara ilmiah (yang berarti mengungkap makna-makan baru ayat Quran atau Hadits sesuai kebenaran teori sains). Dengan kata lain, sains menjadi perangkat untuk menafsirkan Al Quran dan Hadits, seperti halnya ilmu bahasa dan asal usul fikih yang juga menjadi perangkat untuk menafsirkan ayat-ayat Al Quran di bidang ilmu keagamaan. Nah.

Dengan demikian, perjalanan Isra Mi’raj yang menjadi fenomena mukjizat Allah tersebut mampu dikaji secara ilmiah. Pembuktian-pembuktian sains modern telah menampakan sebuah paradigma bahwa perjalanan Muhammad menjumpai Tuhannya dengan menembus batas-batas langit adalah benar. Sebab, perjalanan itu bisa ditafsir ulang dengan sains kekinian, dan dibuktikan secara ilmiah.

Skenario Isra Mi’raj dan Tafsir Fisik ...

“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah diberkahi sekelilingnya oleh Allah agar Kami perhatikan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kekuasaan) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat” (QS Al Isra:1).

Dalam ayat in, Allah sudah menjelaskan skenario perjalanan Isra Mi’raj Nabi Muhammad. Sehingga dengan berpatokan pada ayat ini, kita bisa memperoleh pemahaman yang sangat memadai tentang mukjizat Isra dan Mi’raj tersebut.

Dalam tinjauan Agus Mustofa (2006:11), setidak-tidaknya ada delapan kata kunci yang menjadi catatan penting dan menuntut pemahaman kita menembus batas-batas langit untuk menafsir perjalanan kontroversial ini. Baiklah, jika kita mencoba untuk menguraikan makna kata-kata tersebut, maka akan menjadi seperti ini:

Catatan pertama, terdapat pada akata Subhanallah, Maha Suci Allah. Hal ini mengisyaratkan bahwa persitiwa ini sangat luar biasa. Saking spesialnya kejadian ini, Allah sendiri memuji diri-Nya dengan ucapan Subhanallah. Barangkali inilah salah satu bukti bahwa Allah adalah Maha dari segala Maha. Maha tanpa batasan ruang, waktu, bahkan massa. Sehingga lanjut Quraish Shihab (1992:338), peristiwa ini membuktikan bahwa ‘ilm dan qudrat Tuhan meliputi dan menjangkau, bahkan mengatasi segala yang finite (terbatas) dan infinite (tak terbatas) tanpa terbatas ruang dan waktu.

Catatan kedua, adalah dalam kata asraa, yang telah memperjalankan. Ini berarti bahwa perjalanan Isra Mi’raj bukan atas kehendak Rasulullah, melainkan kehendak Allah. Dengan kata lain, kita juga memperoleh ‘bocoran’ bahwa Rasul tidak akan sanggup melakukan perjalanan itu atas kehendaknya sendiri. Saking dahsyatnya perjalanan ini, jangankan manusia biasa, Rasul sekali pun tidak akan bisa tanpa diperjalankan oleh Allah.

Oleh karena itu lanjut Agus (2006:15), Allah lantas mengutus malaikat Jibril untuk membawa Nabi melanglang ‘ruang’ dan ‘waktu’ didalam alam semesta ciptaan Allah. Mengapa Jibril? Sebab Jibril merupakan makhluk dari langit ke tujuh yang berbadan cahaya. Dengan badan cahayanya itu, Jibril bisa membawa Rasulullah melintasi dimensi-dimensi yang tak kasat mata.

Pembuktian menurut ilmu Fisika lanjut Mudhary (1996;28), bahwa eter menjadi zat pembawa sekaligus pelantara daya elektromagnetik. Eter adalah udara yang ringan sekali, lebih ringan dari udara yang dihirup oleh manusia: O2. Dalam bahasa Arab disebut dengan “Itsir”. Jika eter bergetar, niscaya membutuhkan pula zat pembawa yang lebih halus lagi dari eter itu sendiri, agar getaran eter itu bisa tersebar ke mana-mana.

Sedangkan menurut Ilmu Metafisika, Rasul naik ke ruang angkasa melakukan perjalanan Mi’rajnya tentu membutuhkan zat pembawa yang lebih halus dari jiwa atau rohaninya. Oleh karena itu, makhluk hidup yang memiliki dua jasad: jasmani dan rohani, maka diperlukan zat pembawa yang lebih halus dari rohani itu sendiri dan mampu mengangkat jasmani Rasul sekaligus. Dan ternyata makhluk yang sangat halus itu bernama Jibril.

Selain Jibril, perjalanan super istimewa itu disertai juga oleh kendaraan spesial yang didesain Allah dengan sangat spesial bernama Buraq. Ia adalah makhluk berbadan cahaya yang berasal dari alam malakut yang dijadikan tunggangan selama perjalanan tersebut. Buraq berasal dari kata Barqum yang berarti kilat. Maka, ketika menunggang Buraq itu mereka bertiga melesat dengan melebihi kecepatan cahaya sekitar 300.000 kilometer per detik (Mustofa, 2006:15).

Jika seandainya kecepatan Buraq diambil serendah-rendahnya setara dengan perbandingan kecepatan elektris saja: 300.000 kilometer per detik, maka jarak anatara Masjidil Haram di Mekkah dengan Masjidil Aqsha di Palestina yang berjarak 1.500 kilometer, paling tidak memakan waktu 1/200 detik. Padahal, Buraq adalah makhluk hidup yang kecepatannya pun bisa melebihi kecepatan elektris tadi.

Pertanyaannya kemudian, bukankah kecepatan cahaya adalah kecepatan paling tinggi yang telah dihasilkan Fisika Modern? Bukankah kecepatan cahaya telah mendapat legalitas berdasarkan keputusan kongres Internasional tentang Standar Ukuran yang digelar di Paris tahun 1983: bahwa kecepatan cahaya berada dalam vakum sebesar 299.792.458 meter per detik dibulatkan sekira 300.000 kilometer per detik. Dan tentu saja, kecepatan cahaya berlaku sama bagi seluruh gelombang spektrum dan mempersentasikan batas kecepatan dalam alam fisika (Ahmad, 2006:168).

Tentu saja kecepatan setinggi itu tidak bisa dilakukan oleh sembarang benda. Hanya sesuatu yang sangat ringan saja yang bisa memiliki kecepatan yang bisa melebihi kecepatan cahaya. Bahkan, saking ringannya, maka sesuatu itu harus tidak memiliki massa sama sekali. Yang bisa melakukan kecepatan itu hanya photon saja, yaitu kuantum-kuantum penyusun cahaya. Bahkan, electron sekali pun yang bobotnya hamper nol sekalipun tidak bisa memiliki kecepatan setinggi itu.

Sedangkan manusia sendiri terkonstruksi dari satuan-satuan utama yang sangat kecil dinamakan sel. Jumlahnya sekitar 390 milyar. Sel tubuh ini tidak sama, baik bentuk, besar, maupun fungsinya. Sel-sel ini tidak terpisah satu sama lain, tetapi hidup dalam organisasi yang harmonis (Pasya, 2004:250).

Jika dilihat dari penyusunnya, maka berbagai macam sel itu tersusun dari molekul-molekul. Baik yang sederhana maupun molekul yang kompleks. Mulai dari H2O, sampai pada molekul asam amino atau proteir kompleks lainnya. Dan jika dicermati, maka molekul itu juga tersusun dari bagian-bagian yang lebih kecil disebut atom. Dan atom ini pun tersusun dari partikel-partikel sub atomik seperti: proton, neutron, elektron, dan sebagainya.

Karena manusia memiliki bobot, jangankan untuk dipercepat dengan kecepatan setingkat kecepatan cahaya. Dengan percepatan beberapa kali gravitasi bumi (G) saja, sudah akan mengalami kendala serius, bahkan bisa meninggal dunia.

Dalam ilustrasinya, Agus Mustofa (2006:17) memberi gambaran tentang seorang pilot yang melakukan manuver di angkasa. Ketika ia melakukan gerakan vertikal naik ke langit atau manuver ‘jatuh’ ke bumi misalnya, saat itu badannya akan mengalami tekanan alias beban yang sangat berat bergantung pada besarnya percepatan yang ia lakukan.

Jika pilot bermanuver ke langit dengan percepatan dua kali gravitasi bumi (2G), maka badannya akan mengalami tekanan dua kali lipat dari biasanya. Jika bobot pilot dalam kondisi normal 80 kg misalnya, maka pada saat melakukan manuver bobotnya akan menjadi 160 kg. Bahkan jika percepatannya lebih tinggi lagi, rasa ‘nyuut’ di otak akan semakin besar. Seperti orang yang jatuh bebas ke dalam sebuah sumur yang dalam. Bisa-bisa seseorang akan mengalami ‘hilang kesadaran’. Apalagi manuver pilot dengan kecepatan 5G, pilot yang tidak terlatih bisa-bisa mengalami balck out alias semaput atau pingsan di angkasa.

Jika demikian, bukankah Muhammad juga seorang manusia biasa yang memiliki struktur sama dengan pilot dalam ilustrasi tadi ketika ia melakukan perjalanan Isra Mi’raj tersebut? Lalu bagaimana jasmani Muhammad mampu menembus lapisan langit dengan bantuan kecepatan cahaya ? Apakah Muhammad di-Isra-kan dan di-Mi’raj-kan dengan jasmani dan rohaninya sekaligus? Nah.

Salah satu ‘skenario rekonstruksi’ untuk mengatasi problem ini adalah teori Annihilasi. Teori ini mengatakan bahwa setiap materi (zat) memiliki anti materi. Dan jika materi dipertemukan atau direaksikan dengan anti materinya, maka kedua partikel tersebut bakal lenyap berubah menjadi seberkas cahaya atau sinar gama (Mustofa, 2006:20).

Hal ini telah dibuktikan di laboratorium nuklir masih dalam buku yang sama (2006:20), bahwa jika ada partikel proton dipertemukan dengan antiproton, atau elektron dengan positron sebagai antielektronnya, maka kedua pasangan partikel tersebut akan lenyap dan memunculkan dua buah sinar gama, dengan energi masing-masing 0,11 MeV untuk pasangan elektron dan 938 MeVuntuk pasangan partikel proton.

Sebaliknya, jika ada seberkas sinar Gama yang memiliki energi sebesar itu dilewatkan medan inti atom, maka tiba-tiba sinar tersebut lenyap berubah menjadi dua buah pasangan partikel seperti di atas. Hal ini menunjukan bahwa materi memang bisa berubah menjadi cahaya dengan cara tertentu, yang disebut sebagai reaksi Annihilasi.

Nah, proses pengubahan materi menjadi cahaya terjadi sesaat sebelum perjalanan Isra Mi’raj dimulai. Kejadian ini ketika Rasul disucikan oleh Jibril di dekat sumur zam-zam. Bisa dikatakan jika proses ini adalah proses operasi hati Muhammad dengan air zam-zam.

Kenapa operasi hati? Bukan otak atau jantung misalnya? Ya, sebab hati adalah pangkal dari seluruh aktifitas badani. Bahkan Rasul mengatakan bahwa hati adalah pangkal dari segala aktifitas badani. Jika baik hatinya, maka baik pula seluruh aktifitas badannya. Begitu juga sebaliknya jika buruk hatinya, maka buruk juga segala aktifitas badaniahnya.

Bahkan, resonansi dari hati yang baik itulah kelembutan akan muncul. Bagaikan buluh perindu yang akan menghasilkan suara merdu ketika ditiup. Kenapa? Karena hati yang lembut bagaikan sebuah tabung resonansi yang bagus. Getarannya menghasilkan frekuensi yang semakin lama semakin tinggi. Semakin lembut hati seseorang, semakin tinggi frekuensinya. Pada frekuensi 10 pangkat 8, maka akan menghasilkan gelombang radio. Dan jika frekuensinya lebih tinggi misal 10 pangkat 14, maka akan menghasilkan gelombang cahaya (Mustofa, 2008:153).

Itulah agaknya yang terjadi pada diri Rasulullah saat ‘dioperasi’ oleh malaikat Jibril di dekat sumur zam-zam. Jibril melakukan manipulasi terhadap sistem energi menjadi badan cahaya. Dengan kesiapan ini, Muhammad siap untukdibawa melalui kawalan Jibril dengan mengendarai Buraq menembus batas langit hingga akhirnya berjumpa dengan Sang Pemilik Cahaya Abadi.

Catatan ketiga, terdapat dalam kata ‘abdihi, Hamba-Nya. Hal ini berarti bahwa tidak semua orang secara sembarangan mampu melakukan perjalanan Isra Mi’raj. Perjalanan fantastis yang hanya bisa dilakukan oleh manusia yang sudah mencapai tingkatan ‘abdihi, hamba-Nya. Atau dalam istilah Quraish Shihab sebagai insan kamil.

Catatan keempat, dalam kata laila, malam hari. Perjalanan spesial ini dilakukan pada malam hari dan bukan siang hari. Kenapa? Inilah dia bukti kebesaran Tuhan Sang Maha Gagah itu. Ia mengendalikan perjalanana Isra Mi’raj dengan apik dan sangat canggih. Apalagi alasan logis mengenai hal itu, bahwa pada siang hari radiasi sinar matahari demikian kuatnya, sehingga bisa membahayakan badan Nabi Muhammad yang sebenarnya memang bukan badan cahaya. Badan nabi yang sesungguhnya tentu saja adalah materi. Perubahan menjadi badan cahaya itu bersifat sementara saja, sesuai kebutuhan untuk melakukan perjalanan bersama Jibril. Dengan melakukannya pada malam hari, maka Allah telah menghindarkan Nabi dari interferensi gelombang yang bakal membahayakan badannya. Suasana malam memberikan kondisi yang baik buat perjalanan itu (Mustofa, 2006:25).

Sebagai gambaran sederhana, ketika di malam hari kita menyalakan radio, maka gelombang yang kita tangkap akan jernih dan lebih mudah dari siang hari. Sebab gelombang radio tersebut tidak mengalami gangguan terlalu besar yang saling bersinggungan dengan gelombang lainnya. Begitulah gambaran sederhananya, sebab waktu malam hari adalah waktu yang paling kondusif untuk perjalanan super spesial demi kelancaran perjalanan ini.

Catatan kelima, terdapat dalam kata minal Masjidil haram ilal masjidil Aqsha, dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha. Perjalanan ini dimulai dari mesjid ke mesjid, sebab mesjid adalah bangunan yang memiliki energi positif. Disanalah orang-orang berusaha untuk menyucikan diri, mendekat, bahkan merapat kepada Tuhannya. Masing-masing mesjid tersebut ibarat tabung energi positif bagi perjalanan Nabi.

Masjidil Haram dan Masjidil Aqsha dijadikan sebagai terminal pemberangkatan dan kedatangan. Hal ini mirip dengan tabung transmitter dan recieveri, yang dipergunakan dalam proses perubahan badan Nabi Muhammad dari materi menjadi cahaya jauh lebih mudah. Apalagi proses itu melalui ‘operasi’ lewat pelantara Jibril yang memang makhluk cahaya. Maka semuanya berjalan dengan lancar sesuai kehendak Allah. Dia-lah yang berkehendak, sedang Jibril yang melaksanakannya (Mustofa, 2006:28).

Catatan keenam, yakni dalam kata baaraknaa haulahu, Kami berkahi sekelilingnya. Perjalanan ini adalah perjalanan yang tak lazim. Oleh karena itu Allah mempersiapkan semua fasilitas dengan keberkahan untuk menjaga kelancaran perjalanan sekali dalam sepanjang sejarah manusia.

Nah, disinilah pentingnya Allah menjaga lingkungan sekitar perjalanan Isra Mi’raj agar tidak terjadi hal-hal yang merusak. Sebab, jika badan Rasul tiba-tiba berubah menjadi ‘badan materi’ lagi saat melakukan perjalanan berkecepatan tinggi itu, maka badannya bisa terurai menjadi partikel-partikel kecil sub atomik, tidak beraturan lagi. Untuk itulah, keberkahan itu selalu ada; di setiap tempat di setiap keadaan, bahkan tak mengenal tempat, waktu, dan keadaan sekalipun.

Catatan ketujuh, terdapat dalam kata linuriyahu min ayaayaatina, tanda-tanda kebesaran Allah. Ya, tepat sekali Isra Mi’raj adalah salah satu tanda kebesaran Allah yang Maha Hebat. Dalam perjalanan itu Rasul menyaksikan pemandangan yang tidak pernah beliau saksikan sebelumnya. Terutama ketika melintasi dimensi-dimensi langit yang lebih tinggi pada saat Mi’raj ke langit ke tujuh. Tanda kebesaran dan keagungan Allah ini terhampar di jagat raya. Dan dengan tanda-tanda itu, seseorang mukmin bisa melakukan ‘dzikir sekaligus pikir’ sehingga menghasilkan kedekatan diri kepada Allah Azza wa Jalla.

Dan kata kunci yang terakhir adalah innahu huwas samii’ul bashir, sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Melihat. Ini adalah proses penegasan informasi kalimat sebelumnya. Dengan adanya kalimat ini, seakan-akan Alalh ingin memberikan jaminan kepada kita bahwa apa yang telah Dia ceritakan dalam ayat ini adalah benar adanya. Kenapa? Karena berita ini datang dari Allah, Tuhan yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat. Maka tak perlu ada keraguan tentang kisah fenomenal ini (Mustofa, 2006:41).

Begitu dahsyat peristiwa Isra Mi’raj hingga meninggalkan kesan mendalam untuk seluruh umat manusia hingga kini. Namun, dari tafsiran yang telah dipaparkan di atas, sekira dengan obat sebagai penawar penyakit, begitu pun hikmah perjalanan ini sebagai ikhtiar pembangun jiwa-jiwa yang sedang kebingungan, atau malah ‘mati’ dalam kebingungan.

Siapa pun ia jika mengira akal adalah Tuhan yang patut disembah, sains adalah Maha Guru tertinggi yang patut dipuji, maka ia bagai berada dalam dimensi yang terus memenjaranya untuk tidak menemukan kebenaran hakiki. Sebab, Kant pernah berkata (dalam avant propos Capra, 2000:xxii), bahwa ia secara meyakinkan dan sudah membuktikan jika nalar teoritis sama sekali tak mampu menangkap kebenaran metafisika. Dengan kata lain, sains tak bisa membuktikan Tuhan ada, juga tidak bisa membuktikan Tuhan tidak ada. Dengan ini, Kant sebenarnya hendak membatasi ekspansi sains, menyisakan ruang bagi iman.

Banyak tafsiran yang diutarakan para ulama terkait berita kontroversial ini. Namun, perlu menjadi catatan bahwa terlepas dari semua tafsiran: aqidah, sains, bahkan tasawuf sekalipun, ia ‘menggenjot’ penyemangat jiwa. Sebab Muhammad mampu ‘berlari’ menjadi hamba yang Insan Kamil untuk melesat menuju Tuhannya. Ia membuka diri untuk disesuaikan dan direkonstruksi demi menyempurnakan panggilan spesial Tuhannya.

Bukan saja Muhammad yang bisa ‘berlari menuju Tuhannya. Anda, saudara, dan kita semua bisa ‘berlari’ mengejar hakikat kecintaan kepada Tuhan. Hidup terlalu singkat untuk diisi dengan pergi menuju tuhan dengan cara berjalan lanjut Kang Jalal (2008:69). Kita harus ‘berlari’ sebelum waktu kita di dunia habis dan berakhir. ‘Berlari’ dari segala yang menarik perhatian kita, menuju kepada yang satu, Allah. Sebab, “Barangsiapa yang mendekati Allah sesiku, Dia akan mendekatinya sehasta. Barangsiapa mendekati Allah sambil berjalan, Dia akan menyambutnya sambil berlari” (HR. Ahmad dan Thabrani). Jika begitu, bagaimana jika kita menuju-Nya dengan ‘berlari’, seberapa dekatkah Ia kepada hamba-Nya.

Kenyataan ini menuntun kita pada adanya evolusi dari hal yang sifatnya material menuju hal yang immaterial. Membimbing kita untuk Mi’raj atau pendakian menuju tahap demi tahap hingga sampai ke hakikat kecintaan kepada-Nya. Keberadaan hierarki dan proses pendakiannya yang merupakan ajaran tarekat yang dicontohkan Plotinus sebagai tokoh madzhab neoplatonisme (Purwanto, 2008:383). Menurutnya semua berasal dari Yang Satu atau to Hen dan semuanya berhasrat untuk kembali kepada Yang Satu. Manusia dapat melaksanakan pengembalian kepada Yang Satu dengan upaya menempuh tahap demi tahap, hingga akhirnya mampu ‘berlari’ menembus penyatuan dengan Yang Satu, atau dalam istilah Plotinus disebut ekstasis.

Overall, maka bersegeralah ‘berlari’ untuk Mi’raj menuju Tuhan. Sebab Ia telah berfirman: “Oleh karena itu, bersegeralah berlari kembali menuju Allah” (QS.Al dzariyat:50). Mi’raj untuk menembus batas-batas kekotoran sifat manusia, menjemput Cahaya Ke-Tuhanan yang hanya diberikan bagi mereka yang spesial. Mereka yang berhasil menjadi pengikut Muhammad yang tidah hanya mengagumi dalam decak kagum tanpa penghayatan, tetapi penghayatan dalam pengamalan yang ikhlas.

Perjalanan yang ditempuh dari pecinta menuju yang dicintainya, hingga keadaan ini berada dalam vakum penyatuan. Cerminan penyatuan itu tertuang dalam sebuah hadits qudsi: “Tidak henti-hentinya hamba-hamba-Ku mendekatkan diri kepada–Ku dengan melakukan ibadah-ibadah nawafil, hingga Aku mencintainya. Kalau Aku telah mencintainya, Aku akan menjadi telinganya yang dengannya ia mendengar; Aku akan menjadi matanya yang dengannya ia melihat; Aku akan menjadi tangannya yang dengannya ia memegang; Aku akan menjadi kakinya yang dengannya ia berjalan. Jika ia bermohon kepada-Ku, Aku akan mengabulkan permohonannya. Jika ia berlindung kepada-Ku, Aku akan melindungi dirinya” (HR. Bukhari).

Daftar Pustaka :

1.> Al Quran dan terjemahnya.
2.> Agus Mustofa, 2006, Terpesona di Sidratul Muntaha, Surabaya, Padma, 2008, Pusaran Energi Kabah, Surabaya, Padma.
3.> Agus Purwanto, 2008, Ayat-ayat Semesta, Bandung, Mizan Media Utama.
4.> Ahmad Fuad Pasya, 2004, Dimensi Sains Al Quran, Solo, Tiga Serangkai.
5.> Bahaudin Mudhary, 1996, Setetes Rahasia Alam Tuhan, Surabaya, Pustaka Metafisika.
6.> Fritjrof Capra, 2000, The Tao of Physics, Yogyakarta, Jalasutra.
7.> Jalaluddin Rakhmat, 2008, The Road to Allah, Bandung, Mizan Media Utama.
8.> M. Quraish Shihab, 1993, Membumikan Al Quran, Bandung, Mizan.
9.> Syekh Yusuf al-Hajj Ahmad, 2006, Al Quran Kitab Sains dan Media, Jakarta, Grafindo.

~ o ~

Semoga bermanfaat dan Dapat Diambil Hikmah-Nya ...

Kata Mutiara Islami

ALLAH tidak pernah menjanjikan bahwa langit itu selalu biru.
Bunga selalu mekar dan mentari selalu bersinar.

Tapi ketahuilah bahwa ALLAH selalu
memberi pelangi disetiap badai 
Senyum ikhlas di setiap air mata, 

berkah disetiap cobaan 
dan jawaban di setiap do'a 

Janganlah pernah menyerah
teruslah berjuang

Hidup adalah perjalanan panjang menuju ridha Allah
Nikmatilah dengan sabar dan syukur kepada-Nya

ADAB BERBICARA dalam ISLAM



Saya pernah menjumpai beberapa majlis taklim, memang yang dibicarakan ilmu agama, ustadznya hafal hadits, bahkan profesor, tetapi kadang-kadang akhlaqnya tidak mencerminkan apa yang sedang dibicarakan yaitu mereka ingin menghidupkan sunnah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam. Mereka kadang masih menyalahi adab-adab dalam berbicara, yaitu :

1. Semua pembicaraan harus kebaikan, 
(QS 4/114, dan QS 23/3), dalam hadits nabi SAW disebutkan: “Barangsiapa yang beriman pada ALLAH dan hari akhir maka hendaklah berkata baik atau lebih baik diam.” (HR Bukhari Muslim)

2. Berbicara harus jelas dan benar, sebagaimana dalam hadits Aisyah ra: “Bahwasanya perkataan rasuluLLAH SAW itu selalu jelas sehingga bisa difahami oleh semua yang mendengar.” (HR Abu Daud)

3. Seimbang dan menjauhi bertele-tele, berdasarkan sabda nabi SAW: “Sesungguhnya orang yang paling aku benci dan paling jauh dariku nanti di hari Kiamat ialah orang yang banyak omong dan berlagak dalam berbicara.” Maka dikatakan: Wahai RasuluLLAH kami telah mengetahui artiats-tsartsarun dan mutasyaddiqun, lalu apa makna al-mutafayhiqun? Maka jawab nabi SAW: “Orang2-orang yang sombong.” (HR Tirmidzi dan dihasankannya)

4. Menghindari banyak berbicara, karena kuatir membosankan yang mendengar, sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Wa’il: Adalah Ibnu Mas’ud ra senantiasa mengajari kami setiap hari Kamis, maka berkata seorang lelaki: Wahai abu AbduRRAHMAN (gelar Ibnu Mas’ud)!

Seandainya anda mau mengajari kami setiap hari? Maka jawab Ibnu Mas’ud : Sesungguhnya tidak ada yang menghalangiku memenuhi keinginanmu, hanya aku kuatir membosankan kalian, karena akupun pernah meminta yang demikian pada nabi SAW dan beliau menjawab kuatir membosankan kami (HR Muttafaq ‘alaih)

5. Mengulangi kata-kata yang penting jika dibutuhkan,
dari Anas ra bahwa adalah nabi SAW jika berbicara maka beliau SAW mengulanginya 3 kali sehingga semua yang mendengarkannya menjadi faham, dan apabila beliau SAW mendatangi rumah seseorang maka beliau SAW pun mengucapkan salam 3 kali. (HR Bukhari)

6. Menghindari mengucapkan yang bathil, berdasarkan hadits nabi SAW: “Sesungguhnya seorang hamba mengucapkan satu kata yang diridhai ALLAH SWT yang ia tidak mengira yang akan mendapatkan demikian sehingga dicatat oleh ALLAH SWT keridhoan-NYA bagi orang tersebut sampai nanti hari Kiamat. Dan seorang lelaki mengucapkan satu kata yang dimurkai ALLAH SWT yang tidak dikiranya akan demikian, maka ALLAH SWT mencatatnya yang demikian itu sampai hari Kiamat.” (HR Tirmidzi dan
ia berkata hadits hasan shahih; juga diriwayatkan oleh Ibnu Majah)

7. Menjauhi perdebatan sengit, berdasarkan hadits nabi SAW:
“Tidaklah sesat suatu kaum setelah mendapatkan hidayah untuk mereka, melainkan karena terlalu banyak berdebat.” (HR Ahmad dan Tirmidzi)

Dan dalam hadits lain disebutkan sabda nabi SAW:
“Aku jamin rumah didasar surga bagi yang menghindari berdebat sekalipun ia benar, dan aku jamin rumah ditengah surga bagi yang menghindari dusta walaupun dalam bercanda, dan aku jamin rumah di puncak surga bagi yang baik akhlaqnya.” (HR Abu Daud)

8. Menjauhi kata-kata keji, mencela, melaknat, berdasarkan hadits nabi SAW: “Bukanlah seorang mu’min jika suka mencela, mela’nat dan berkata-kata keji.” (HR Tirmidzi dengan sanad shahih)

9. Menghindari banyak canda, berdasarkan hadits nabi SAW:
“Sesungguhnya seburuk-buruk orang disisi ALLAH SWT di hari Kiamat kelak ialah orang yang suka membuat manusia tertawa.” (HR Bukhari)

10. Menghindari menceritakan aib orang dan saling memanggil dengan gelar yang buruk, berdasarkan QS 49/11, juga dalam hadits nabi SAW: “Jika seorang menceritakan suatu hal padamu lalu ia pergi, maka ceritanya itu menjadi amanah bagimu untuk menjaganya.” (HR Abu Daud dan Tirmidzi dan ia menghasankannya)

11. Menghindari dusta, berdasarkan hadits nabi SAW:
“Tanda-tanda munafik itu ada 3, jika ia bicara berdusta, jika ia berjanji mengingkari dan jika diberi amanah ia khianat.” (HR Bukhari)

12. Menghindari ghibah dan mengadu domba, berdasarkan hadits nabi SAW: “Janganlah kalian saling mendengki, dan janganlah kalian saling membenci, dan janganlah kalian saling berkata-kata keji, dan janganlah kalian saling menghindari, dan janganlah kalian saling meng-ghibbah satu dengan yang lain, dan jadilah hamba-hamba ALLAH yang bersaudara.” (HR Muttafaq‘alaih)

13. Berhati-hati dan adil dalam memuji, berdasarkan hadits nabi SAW dari Abdurrahman bin abi Bakrah dari bapaknya berkata:
Ada seorang yang memuji orang lain di depan orang tersebut, maka kata nabi SAW: “Celaka kamu, kamu telah mencelakakan saudaramu! Kamu telah mencelakakan saudaramu!” (2 kali), lalu kata beliau SAW: “Jika ada seseorang ingin memuji orang lain di depannya maka katakanlah: Cukuplah si fulan, semoga ALLAH mencukupkannya, kami tidak mensucikan seorangpun disisi ALLAH, lalu barulah katakan sesuai kenyataannya.” (HR Muttafaq ‘alaih dan ini adalah lafzh Muslim)

Dan dari Mujahid dari Abu Ma’mar berkata: Berdiri seseorang memuji seorang pejabat di depan Miqdad bin Aswad secara berlebih-lebihan, maka Miqdad mengambil pasir dan menaburkannya di wajah orang itu, lalu berkata: Nabi SAW memerintahkan kami untuk menaburkan pasir di wajah
orang yang gemar memuji. (HR Muslim)

Akhlaq adalah buah dari agama itu sendiri, sehingga sangat memprihatinkan apabila masih ada ustadz atau ulama yang mendakwahkan Islam, bahkan menghidupkan sunnah tetapi masih mengabaikan akhlaq al karimah seperti yang diajarkan oleh Allah dan Rasul-Nya.

Seorang lelaki menemui Rasulullah saw dan bertanya, “Ya Rasulullah, apakah agama itu?”. Rasulullah saw menjawab, “Akhlak yang baik”. Kemudian ia mendatangi Nabi dari sebelah kanannya dan bertanya, “Ya Rasulullah, apakah agama itu?”. Nabi saw menjawab, “Akhlak yang baik”. Kemudian ia menghampiri Nabi saw dari sebelah kiri dan bertanya, “Ya Rasulullah, apakah agama itu?”. Dia bersabda, “Akhlak yang baik”. Kemudian ia mendatanginya dari sebelah kirinya dan bertanya, “Apakah agama itu?”. Rasulullah saw menoleh kepadanya dan bersabda, “Belum jugakah engkau mengerti? Agama itu akhlak yang baik”. (al-Targhib wa al-Tarhib 3:405)

Akhlak merupakan salah satu faktor kehidupan yang sangat mendasar dan vital. Hal ini dibuktikan dengan diutusnya Rasulullah saw ke muka bumi ini yang tidak lain adalah untuk menyempurnakan akhlak umat manusia, sebagimana tertuang dalam salah satu hadits Rasulullah saw yang artinya:

“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia”. (HR. Bukhari, Baihaqi, dan Hakim)

Selain itu, Rasulullah saw juga bersabda:

“Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)

Semoga kita bisa bersabar untuk mengikuti akhlaq Rasulullah Shalallaahu ‘alaihi wa sallam dalam berbicara, agar lebih dicintai oleh Allah dan diampuni kesalahan-ksalahann kita.

“Katakanlah: Jika memang kamu cinta kepada Allah, maka ikutilah aku (Muhammad), niscaya Allah akan mencintamu juga dan akan mengampuni dosa-dosa kamu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang.” (QS Ali Imran [3]:31)

“Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar, dan tidak dianugerahkan kecuali kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar”. (Qs Fushilat [41]: 35).

Semoga dapat dipetik hikmahnya dan diamalkan.

Bagikan tausiyah ini kepada teman-temanmu dengan meng-klik 'bagikan'/'share' dan undang temen2mu gabung.

Kisah Islami : Sujud Ching Ching di Bumi Syuhada



Ting tong! Terdengar seseorang diluar menekan bel apartemen Nyonya Wong.

Ny.Wong segera membukakan pintu.
Wanita muda bernama Wong Kwai woon menyapa tamunya dengan penuh ramah.

"HELLO Tante!..
Perkenalkan nama saya Sauyin."
Sapa anak muda itu kpda Ny.Wong.

"Kamu siapa ?" Tanya Ny.Wong.

"Saya temen kuliah Ching Ching dulu,"

"Kalo boleh tau, ada apa datang kemari?" Selidik Ny.Wong

Anak Muda itu tersenyum.

"Tante, saya hanya ingin menyerahkan surat dari Ching Ching untuk anda." Jawab anak muda itu sambil menyodorkan surat amplop coklat.
"Saya pamit dulu Tante."

"EMKOI SAI SIUCE." ( Terima kasih Nona) jawab NY.Wong sambil menutup pintu.
Tak sabar membuka surat dari anak perempuannya yang lama tak ada kabar.

Jantung Ny.Wong berdegup kencang saat membuka amplop tersebut.
Suaminya geleng2 melihat istinya yang terlihat aneh.

Dengan gugup ia membaca:

10 Mey 2010

Teruntuk mama papa yang ku cintai dengan segenap jiwa raga.

Ma,Pa kuharap mama & papa selalu dalam keadaan sehat dan tak kurang suatu apapun.

Sebelumnya,aku minta maaf yang sedalam2nya atas kesalahan dimasa lalu,
Aku anak yang tidak berbaktibagi mama.

Duhai Mama yg kusayangi,
Bahwasanya aku selalu mencintaimu dan tidak pernah mendendam dg apasaja yang mama perbuat ,
Karena Agama yang ku anut kini mengharuskan berbakti kepada ortu dalam keadaan apapun.

Namun Mama,baktiku kepada Mama bukan berarti melakukan apa saja yg Mama kehendaki.
Aku melakukan apapun asal itu bukan perbuatan yg menentang Allah dan Rasul-NYA, seperti yang tercantum dalam kitab suci;

"DAN KAMI WAJIBKAN KEPADA MANUSIA AGAR(BERBUAT) KEBAIKAN KEPADA KEDUA ORANGTUANYA. DAN JIKA KEDUANYA MEMAKSAMU UNTUK MEMPERSEKUTUKAN AKU DENGAN SESUATU YANG ENGKAU TIDAK MEMPUNYAI ILMU TENTANG ITU, MAKA JANGANLAH ENGKAU PATUHI KEDUANNYA. HANYA KEPADA-KU TEMPAT KEMBALIMU, DAN AKAN AKU BERIKAN KEPADAMU APA YANG TELAH KAMU KERJAKAN." (QS.29 Al-Ankabut 8).

Mama, sejak berita keislamanku terdengar ditempat kerja, banyak fitnah menerpa.
Saat peetama datang ke RS dg mengenakan hijab, kegaduhan terjadi dan pimpinan tertinggi Eastern Hospital memanggilku, memastikan akan kesehatanku.
Tapi dengan tegas ku nyatakan bahwa aku telah menjadi muslimah, sehingga aku dipecat dari RS, lalu gelar DOKTERku pun hangus.
Perih saat itu terasa, tapi aku lebih memilih Akherat dg resiko apapun didunia.

Mama Sayang....
Saat mama mengusirku dari rumah, aku tidak mendendam,aku memaklumi kemarahan mama.
Dua hari aku menginap dirumah teman muslim dan akhirnya ada tawaran bekerja ditoko busana muslim.
Lalu aku terima, karena dwngan begitu aku bisa leluasa beribadah dan belajar Islam lebih dalam kpda mereka.
Meskipun gaji sangat rendah hanya 1/8 dibanding pekerjaanku dulu tapi aku bahagia Ma.

Saat rindu Ama Mama, ching ching hanya menangis, takut menemui mama, apalagi teringat mama marah besar saat aku mnjadi Muslimah.

Mama sayang...7bulan berikutnya aku dinikahkan imam Masjid Tsim Sha Tsui (nm tempat di HK)
Dengan pemuda shalih dari Pakistan dg pernikahan sederhana.
Muhammad Khalil Navizi nama pemuda tersebut.
Khalil berasal dari keluarga muslim yg taat, kaya, namun rendah hati & sederhana.
Aku disambut sangat baik oleh mereka.

Lima bulan setelah pernikahan, kami pulang ke pakistan.
Belum genap seminggu disana,ada panggilan jihad ke Afganistan, akhirnya kami berangkat Ma,
Alkhamdulillah cita2 Ching Ching untuk berjihad dijalan Allah terkabul.
Allah juga mempermudah perjalanan kami.
Sungguh Ma, aku sangat takjub. Setiap menghela nafas, ada aroma kematian.
Dan syurga selalu membayangi saat kaki ini melangkah dibumi para syuhada.

Ma , tidak bisa kujanjikan apakah kita msih diberi kesempatan untuk bertemu.
Jika ternyata Allah mentakdirkan aku meninggal dalam waktu dekat ini,
Tolong maafkan kesalahan Ching Ching Ma,
Maafkan Ching Ching Ma.....

Satu hal yang ingin kukatakan pada mama,
Islam buka agama yang jahat seperti yg mama dengar.
Islam adalah agama yg Agung yang penuh kedamaian Ma,
I LOVE U MA, PA!

Wong Ching Ching.

Ny.Wong terisak, larut dalam tangis kesedihan.
Sesal yang dirasakan mengiris hati.

*****
Ching Ching tersenyum kearah Khalil, saat ada kesempatan bersama, selalu saja dimanfaatkan bermanja2 pada suaminya.
Hatinya berbisik,
" Kau lelaki terindah yg dianugrahkan Allah dalam hidupku".

"Sayang," panggil Ching Ching dengan mesra pada suaminya.
"Iya Honey". Jawab Khalil tak kalah mesranya.

"Sayang, jika aku lebih dulu menghadapNYA, apa yang akan kau lakukan; kembali ke Hong Kong, pakistan or menetap disini?
Ching Ching bertanya dengan nada hati2.

Khalil tersenyum lembut mendengar pertanyaan istrinya.
Wanita Hongkong yg telah dinikahinya itu memang berhati bidadari,
Demi sebuah agama Allah, ia rela meninggalkan keluarga, jabatan sbgai Dokter spesialis dan negaranya
Begitu panggilan jihat dikumandangkan, ia berkesempatan ikut, sujud syukur langsung ia lakukan.
SUBHANALLAH.....,
Istriku berhati bidadari, batin Khalil dg penuh kesyukuran.

"Sayang, kau belum menjawab pertanyaanku".
Ching Ching mulai manyu dan manja.

Khalil semakin tersenyum lebar,dipeluknya sang istri dg pelukan cinta

"Honey, InsyaAllah kita akan bersama disyurga-NYA,
Jika salah satu diantara kita syahid duluan, harus bersabar menunggu ketetapan Allah,"
Bisik Khalil ditelinga istrinya.
Mereka berpelukan lama seakan akan itu pelukan terakhir mereka.
*******

Ching Ching sangat gelisah pagi itu.
Pasukan yg bertugas di camp yg ia tempati tak menunjukkan tanda2 kembali.
"Ya Allah, anugrahkan kemenangan pada mujahidin itu dalam menghadapi tentara Amerika penjajah, " doanya sedari tadi.

Ia hanya berdua dg Najela, muslimah asal maroko yg datang ke Afganistan bersama suaminya.
Sejak pagi pasukan musuh menyerang, semua maju melawan gempuran musuh.

Adzan zuhur telah tiba, Ching Ching akan menunaikan shalat sendirian, karena Najela sedang berhalangan.

"Ukhty Najela!" panggil Ching Ching.

"iya ukhty , ada apa?" Jawab Najela.

" Ukhty jika saat aku shalat nanti ada musuh datang menyerang, kau jangan mendekat, segeralah bersembunyi melalui pintu dapur yg terhubung ke pintu goa," pesan kepada Najela.
Najela hanya menganggukkan kepala.

Setelah wudhu, Ching Ching segera ambil posisi untuk menunaikan jamak dzuhur & ashar, Najelapun sibuk didapur tak jauh dari Ching Ching.

"ALLAHU AKBAR!" Dengan khusyu Ching Ching memulai gerakam sholat.

Ching Ching larut dalam bacaan shalat, airmata bertetesan, ayat demi ayat dibacanya dengan penuh penghayatan.

Sedangkan Najela sangat kwatir, seperti ada bunyi senjata terdengar.

"Assalamu'alaikum warohmatullaah." Mengakhiri shalatnya.

Tangannya menengadah ke langit, berdoa dan berharap ampunan dari Yang Maha Pengampun .
Airmatanya mulai menguncur deras.

"Ya Allah, jangan engkau matikan kami melainkan dalam keadaan beriman kepada-MU.
Ambillah nyawa kami saat kami sedang menganggungkan asma-MU, saat Engkau Ridho terhadap kami.....

Belum selesai berdoa, tiba2 terdengar suara letupan

DORRRRRRRRRRRRR...!!!

Beberapa timah panas dari Helikopter pasukan Amerika menghantam tubuh Ching Ching, farah segar mengalir ditempat sujudnya gelap dunia dia rasakan.

Najela terperanjat, ingin mengampiri Ching Ching, namun dia teringat pesannya sebelum shalat tadi.

Segera Najela merangsek kepintu, menuju goa dekat dapur camp.

Setelah pesawat melesat meninggalkan camp,
Najela keluar dan menangis tersedu2, kesedihan bercampur bahagia.

"Duhai bidadariku, engkau telah mendahului kami.
Tunggu kami, insyaAllah akan menyusulmu," ucap Najela dg suara parau.

Najela mencium bau harum disekelilingnya.
Darah, ya darah Ching Ching beraroma wangi.

Khalil menangis sedih juga bahagia.
Didekapnya tubuh sang istri.
"Selamat jalan cintaku, aku akan menyusulmu, " bisik Khalil disamping jasad sang istri..*

"DAN JANGANLAH KAMU MENGATAKAN TERHADAP ORANG2 YANG GUGUR DIJALAN ALLAH, BAHWA MEREKA ITU MATI.
BAHKAN SEBENARNYA MEREKA ITU HIDUP, TETAPI KAMU TIDAK MENYADARINYA." (QS.Al Baqoroh 154)

""DAN BARANGSIAPA YG MENGHENDAKI KEHIDUPAN AKHERAT DAN BERUSAHA KE ARAH ITU DG SUNGGUH2 SEDANG IA ADALAH MUKMIN, MAKA MEREKA ITU ORANG2 YANG USAHANYA DIBALASI DENGAN BAIK."" (QS.Al Israa 19)

Sumber Page FB : Kupilih Dermaga-Mu Untuk Pelabuhan Cintaku

Kisah Motivasi Islam : Kesabaran Nabi Ayub Mengalahkan Setan



Nabi Ayub adalah seorang yang memiliki harta kekayaan yang berlimpah, istri-istri yang cantik jelita, hewan ternak yang sehat dan beranak-pinak, serta tanah yang amat luas. Ia hidup bahagia dengan istri-istrinya tanpa kurang suatu apa pun. Masyarakat sekitarnya banyak yang memuji Nabi Ayub karena kesuksesannya, ketaatannya dalam beribadah, ketekunannya 
dalam berdakwah, dan rasa cintanya kepada Allah.

Pepatah mengatakan, semakin tinggi dan besar seorang hamba, semakin besar pula ujian yang akan diterimanya. Ibarat pohoh, semakin tinggi pucuknya maka semakin dahsyat pula tiupan angin yang menerpanya. Demikian pula Nabi Ayub, karena ia adalah sosok nabi yang memiliki iman di atas rata-rata manusia biasa maka tingkat ujiannya lebih berat pula. Sekalipun demikian, Allah tidak akan menimpakan suatu musibah terhadap seseorang melebihi kemampuannya untuk menerimanya.

Allah SWT menguji Nabi Ayub dengan dua macam musibah, yaitu harta benda dan penyakit kulit. Ujian pertama yang diterimanya berupa hilangnya seluruh harta bendanya hingga ia berubah menjadi miskin. Akan tetapi, melihat kenyataan itu, Ayub mengatakan,

“Musibah datangnya dari Allah SWT dan aku harus mengembalikan kepada-Nya. Allah telah memberiku nikmat selama beberapa masa. Maka segala puji bagi Allah atas segala nikmat yang diberikan-Nya dan aku persilakan Allah untuk mengambil nikmat-nikmat itu kembali. Bagi-Nya pujian sebagai Dzat Pemberi dan Pengambil. Aku ridha dengan keputusan Allah SWT. Dialah yang mendatangkan manfaat dan mudharat. Dialah yang ridha dan Dialah yang murka. Dia adalah Penguasa yang memberikan kerajaan kepada siapa pun yang dikehendaki-Nya, dan mencabut kerajaan dari siapa pun yang dikehendaki-Nya. Dia memuliakan siapa pun yang dikehendaki-Nya dan menghinakan siapa pun yang dikehendaki-Nya.”

Setelah berkata demikian, Nabi Ayub bersujud. Melihat sikap Nabi Ayub tersebut, Iblis tampak tercengang. Allah juga menguji Ayub melalui anak-anaknya.

Ujian untuk Nabi Ayub tidak berhenti sampai di sana saja. Allah juga menguji Nabi Ayub melalui anak-anaknya. Semua anak-anaknya meninggal dunia akibat musibah gempa. Dalam keadaan demikian, Nabi Ayub berkata, “Allah memberi dan Allah mengambil. Maka bagi-Nya pujian saat Dia memberi dan mengambil, saat Dia murka dan ridha, saat Dia mendatangkan manfaat dan mudharat.” Selanjutnya, Ayub bersujud kepada Allah SWT. Iblis kembali dibuat tercengang oleh kekuatan iman Nabi Ayub.

Setelah melewati dua ujian berat, Allah kembali mengujinya dengan penyakit kulit yang sangat parah. Kulitnya membusuk hingga istrinya pun merasa jijik kepadanya. Ia memiliki beberapa istri, tapi hanya satu orang yang mau bersabar dan setia mendampinginya. Atas kesabarannya tersebut, Allah telah memberikannya anugerah untuk menemani Nabi Ayub kelak di akhirat.

Berbagai cobaan berat yang telah menerpa Nabi Ayub, membuatnya semakin sedih. Namun, ia masih tetap bersabar menjalaninya bersama satu istrinya yang masih setia menemaninya. Beliau masih tetap memuji Allah dan bersyukur atas segala nikmat yang dulu pernah dianugerahkan kepadanya.

Di lain pihak, amarah setan semakin memuncak menyaksikan besarnya keimanan dan kesabaran Ayub. Setan hampir kehabisan akal untuk menggoda Nabi Ayub agar meninggalkan Allah karena musibah-musibah tersebut. Hingga pada akhirnya ia menemukan cara baru untuk menggoda kesabaran Ayub melalui istrinya, sebagaimana ia telah menggoda Adam melalui Hawa untuk memakan buah Khuldi yang terlarang.

Akhirnya, godaan setan pun mulai merasuki istri Nabi Ayub hingga ia mulai putus asa dengan keadaan suaminya. Ia berkata kepada Nabi Ayub, “Sampai kapan Allah akan menyiksamu? Di manakah harta, keluarga, teman, dan kaum kerabatmu? Di mana masa kejayaanmu dan kemuliaanmu dulu?”

Mendengar keluh kesah istrinya, Nabi Ayub berkata, “Sungguh engkau telah dikuasai oleh setan. Mengapa kamu meratapi kemuliaan masa lalu dan anak yang telah meninggal dunia?”

Istrinya balik bertanya, “Mengapa engkau tidak memohon kepada Allah agar menghilangkan berbagai macam cobaan hidupmu, menyembuhkanmu, serta menghilangkan kesedihanmu?”

Nabi Ayub kembali bertanya, “Berapa lama kita merasakan kebahagiaan?”

“Kurang lebih delapan tahun,” jawab istrinya.

Ayub melanjutkan pertanyaannya, “Berapa lama kita mendapat penderitaan?”

Sang istri menjawab, “Tujuh tahun.”

Mendengar jawaban itu Nabi Ayub berkata, “Aku malu jika aku meminta kepada Allah SWT agar menghapuskan penderitaanku ketika aku melihat masa kebahagiaanku yang lebih lama.”

Karena penderitaan demi penderitaan yang ditanggungnya tidak kunjung berakhir, Nabi Ayub pun ditinggalkan istrinya. Sekalipun demikian, Nabi Ayub tetap istiqomah dan terus bersabar melawan derita dan godaan iblis, tanpa berpaling sedikit pun dari Allah SWT.

Atas kesabaran Nabi Ayub yang telah ditanamkannya dalam hati dengan penuh keimanan, Allah memberinya pujian dan menempatkannya di sisi Allah dengan derajat yang tinggi. Allah telah berfirman di dalam Al-Qur`an memuji kesabaran Nabi Ayub,
“Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhannya).” (QS. Shad: 44).

* Kisah ini dikutip dari buku 50 Ibadah Terdahsyat di Sisi Allah, M. Masrur Huda, S.S, M.Pd.I (QultumMedia).

Kisah Islami : Selamat Jalan Suamiku Tercinta

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... "... Karena sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan..."(Q.S. Al Insyirah : 5-6)

Hmm...hm.. Darimana aku harus memulai menulisnya ya, kenangan yang indah, kenangan yang luar biasa, dan subhanallah.. Maha Besar Allah dengan segala takdirNya..

Dua puluh tiga bulan yang lalu, ketika 
ucapak akad nikah itu terlantun dari bibirnya.. ketika itu pula saya merasa bahwa status saya telah berubah, yaitu menjadi seorang istri dari suami yang sholeh..

Hari-hari kami penuhi dengan ucapan syukur pada Illahi Rabbi... Ya Allah terima kasih, engkau telah mengirimkan padaku seorang suami yang sabar, rendah hati, dan sangat menyayangiku..

Subhanallah, Allahu Akbar. Hari-hari kami lalui dengan penuh kebahagiaan dan penuh senyuman juga harapan. Kami susun lembaran rencana hidup kami yang akan kami lakukan..

Hm..hm..2 bulan setelah menikah, tepatnya Bulan Syawal tahun 2006, pagi itu terasa pusing sekali diriku, terasa berkunang-kunang. Ternyata, alhamdulillah Allah menitipkan janin kecil pada kami. Subhanallah, ada janin kecil dalam rahimku..

Allahu akbar, hari-hari kami lalui dengan semangat yang membara, karena sebentar lagi akan lahir putra kami.. hm.. hm.. rasanya tak sabar menunggunya.. Kami berdua tetap beraktivitas seperti biasa, kuliah S2 kami tetap kami lalui. Karena kami memang punya kewajiban untuk menyelesaikan S2 kami masing-masing...

Tak terasa, kehamilan 6 bulan tiba..hm.. Badanku sudah mulai gemuk, tetapi belum begitu gemuk kata teman2ku..

Tiba saatnya suami tercinta bertolah ke Netherland, untuk melanjutkan S2nya. Rasanya begitu berat, ditengah kehamilan yang menginjak usia 6 bulan, 3 bulan lagi saatnya untuk melahirkan.. tetapi bagaimanapun juga dalam pikiranku, aku hanya ingin melihat suami tercinta berhasil dalam hidup dan kuliahnya. Dengan penuh suka cita dan linangan air mata aku melepas kepergiannya di Bandara Adisucipto..

Ujian pernikahan kami tidak sampai disini, suamiku ternyata mendapatkan sedikit ujian tentang penerbangannya. Dia harus "delay" satu hari di Malaysia. Dengan anakku yang masih ada diperutku, aku mencoba mengurus tiket penerbangan suamiku.. Hm..ditengah kelelahan yang menderam ternyata ada kepuasan batin ketika dengan keikhlasan membantu sang suami tercinta. Semoga Allah meridhoi langkah ini, menjadikan pahala atasku untuk berkhidmat kepada suami tercinta..

Hari-hari di Netherland, terasa begitu lama. Komunikasi lewat handphone dan yahoo messenger merupakan cara kami untuk tetap berkomunikasi, walau memang pulsa membengkak, tetapi tidak jadi masalh bagi kami. Beliau selalu bilang "De, insya Allah ada gantinya sayangku..".

Linangan airmata kerinduan untuk bertemu dengan suami terus mendera, akan tetapi semangat untuk mendukungnya, untuk memberikan motivasi padanya mengalahkan segala kelelahan.

Bulan Juni tiba, ujian S2 ku segera digelar sambil menunggu kehadiran suami tercinta dari negeri orang. Hari-hari terus menunggu kepulangannya, hingga tanggal 26 Juni tiba. Saat itu aku selesai ujian semenster 2 S2 ku, pulang jam 5 sore. Bahagia sekali, insya Allah nanti malam berjumpa suami tercinta.

Alhamdulillah, "sayangku, insya Allah nanti malam ketemu Ayah.." jam 20.30 aku bertolak ke Bandara untuk menjemput suami tercinta. Alhamdulillah, airmata ini menetes ketika melihat beliau memelukku, mencium keningku tanda kerinduan yang terpendam. Subhanallah, rasanya bahagia sekali ketika berjumpa dengannya setelah terpisah 3 bulan lamanya.

Hm..hm..rasa lelah mendera kami berdua, malam itu seolah cerita tiada habisnya. Alhamdulillah, mas bisa menunggu putra kita lahir di dunia, insya Allah. bahagianya rasanya kembali bisa berkumpul dengan suami..

Keesokan paginya, suami mohon ijin untuk istirahat ditengah kelehannya dari Belanda. Tetapi, jam 08.30 pagi...aku bilang "mas, kayaknya kita harus ke rumah sakit.." Tiba2 air ketubanku pecah, dan panik...tetapi dengan ketenangan suamiku, akhirnya kami ke Rumah Sakit Ibu dan Anak untuk bersalin..

Puji syukur kehadirat Allah, alhamdulillah sudah bukaan 1. Tetapi ketuban itu terus dan terus keluar, hingga pukul 11.30 alhamdulillah sudah bukaan 8, kemudian jam 12.30 alhamdulillah bukaan 10. Persalinan dijelang, aku masuh ruang persalinan ditungguin oleh suami tercinta. beliau tak hentinya melafadzkan dzikir sambil memegang erat tanganku yang sedang berusaha untuk melahirkan. Sampai jam 15.30 anakku juga belum lahir.. Kami masih berusaha sekuat tenaga untuk proses persalinan normal.

Suamiku tak henti2nya meneteskan airmata ketika melihatku melalui proses persalinan. Dokterpun masuk mengontrol kami, kemudian hati kami berdua dikejutkan dengan kata2 "Denyut jantungnya melemah,.." tetapi kekuasaan Allah, 5 menit kemudian diperiksa alhamdulillah normal. Kemudian pukul 16.00 diputuskan untuk operasi caesar. Dan kamipun menyanggupinya.

Alhamdulillah jam 16.45 putra kami lahir, laki-laki dan kami beri nama Asfarizal Abdurrahim Fadiyya Alfauzan. Alhamdulillah, hidunya mancung seperti ayahnya, hampir semuanya mirip ayahnya. Suamiku menangis tak henti-henti.... bersyukur kepada Allah, setiap hari beliau melantunkan hafalan surat2 dalam AlQuran, juz 29 yang sering ia bacakan untukku dan putraku dengan hafalan beliau.

Kebahagiaan menyelimuti kami berdua, dan putra kami ajak untuk kuliah S2..

Alhamdulillah suami hampir selesai S2, dan Allah memberikan kemudahan baginya untuk S3. Akan tetapi sebelum bulan November beliau harus selesai S2nya. Ditengah kesibukan kami sebagai orang tua baru, kami harus bekerja sama untuk menyelesaikan S2 suamiku. Alhamdulillah sesuai dengan rencana.

Tiap malam aku menemaninya dan membantunya untuk menyelesaikan S2nya, dan kemudian ditambah lagi dia harus membawa jurnal yang akan dipresentasikan ke Thailand. Alhamdulillah jurnal diterima oleh pihak penyelenggara, dan beliau dijanjikan untuk S3 ke Jepang, Nagoya University apabila beliau bisa menyampaikan paper di seminar dengan baik.

Hari keberangkatan tiba, tanggal 2 November 2007. dengan sukacita beliau bertolak ke Thailand, dengan 'sangu" akan menjadi pembicara disana. sms demi sms kuterima dengan penuh kebahagiaan dan sukacita. Alhamdulillah, sang promotor menyetujui beliau untuk melanjutkan S3 ke Jepang. beliau sms, "Alhamdulillah istriku tercinta, mas bisa berangkat ke Jepang karena Pak Profesor menerima pemaparan mas dengan baik, insya Allah". Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kemudahan bagi kami berdua.

Berita gembira itu masih kusimpan dalam handphoneku, dan juga semangat yang dia berikan padaku: "Bunda, alhamdulillah kita punya kehidupan sendiri yang kita bisa bersama berjuang dan meraih impian. Semangat ya bunda, doa ayah selalu terucap untukmu". Subhanallah, beliau sangat menyayangiku, selalu mengobarkan semangat untukku.

Tanggal 4 November, sms demi sms masih kuterima hingga jam 12.45. Kubalas sms itu dan masuk hingga jam 14.00. kebahagiaan menyelimuti hidup kami, dan tak kami duga dan tak kami sangka, ternyata Allah punya rencana besar buat kami.

Jam 15.00 waktu Thailand, suamiku mengalami kecelakaan speedboad, dan Innalillahi wa inna ilaihi rojiun, dia berpulang kepada Allah Sang Maha Pencipta. Kabar itu kuterima jam 21.30 malam, ketika berita itu disampaikan padaku, aku hanya bisa mengambil air wudhu kemudian menangis dihadapan Allah, sholat sunnah 2 rokaat untuk menguatkan hatiku, hingga yang keluar hanyalah "Innalillahi wa inna illaihi roji'un. Allahuma Ajirnii fii mushibati wakhlufli khoiru minha..." Ya Allah berilah aku pahala atas ujian ini, ringankanlah ujian ini, dan gantilah dengan yang lebih baik..."

Linangan airmata tak henti dari mataku, bibirku kelu untuk berucap apapun, aku tak kuasa menahan tangis ketika orang2 mulai berdatangan untuk mengucapkan bela sungkawa padaku. Hanya lantunan "Laa haula wa laa quwwata illa billah" yang mampu aku ucapkan untuk menguatkanku.

Hari senin, aku masih menantikan kepulangan jenazan suami tercinta. Kupenuhi dengan sholat, entah sholat sunah apapun aku usahakan lakukan agar aku tetap khusnudzon sama Allah, begitu berat rasanya hati ini untuk menerima takdir Allah. Putraku masih 4 bulan. Senin, pembicaraan panjang tentang pemulangan suamiku, dan aku menhandle sendiri. Semuanya bermusayawarah denganku tentang kepulangan jenazah suamiku.

Hari selasa tiba, jadwal kepulangan suamiku memang sesuai dengan jadwal kepulangan yang direncanakan. Hanya yang berbeda adalah wujudnya. Dia berpulang dalam keadaan membujur kaku tak berucap sedikitpun. Aku ingin menjemputnya dalam pelukanku, akan tetapi dia sudah dibungkus peti jenazah dengan rapi dan di atasnya adalah surat2 kematian untukku, bukan pesan indah darinya tetapi pesan dari KBRI di Thailand.

Selasa, 6 November 2007, kami keluarga besar beserta tim dari UGM menjempunya di bandara AdiSucipto. Aku tak mampu untuk meguasai diriku, airmata keluar tak terasa sebagai wujud cintaku padanya. Laa haula walla quwwata tak henti dari bibirku, sambil menggendong putraku aku menyapa suamiku.. "Assalamu'alaikum sayangku, cintaku...Selamat datang suamiku tercinta.." Aku hanya mencium peti jenazahnya, bukan dirinya. Allahu Akbar..

Sampai di rumah duka, peti jenazah dibuka, subhanallah, allahu akbar, suamiku tersenyum di peti jenazah itu. Berulang kali aku mengusap wajahnya, dan airmataku kutahan dengan sekuat tenagaku. Aku menemaninya di dekat peti jenazah suamiku..

Pemakamanpun tiba, aku menemaninya hingga beliau dimasukkan ke dalam liang lahat. Dan itu untuk terakhir kalinya aku memandang suamiku tercinta, tetesan airmata membaasahi pipiku.. Aku tak mampu untuk berucap apapun kecuali lantunan doa untuknya untuk suami tercinta...

Aku pulang dari makam dengan langakh gontai, tetapi aku ingat anakku...

Selamat Jalan suamiku tercinta, semoga Allah mengampunimu.. engkau pergi ke Thailand dalam rangka menuntut ilmu dan menyebarkan ilmu, dan juga memperjuangkan keluargamu dan masa depanmu, Banyak yang mengatakan engkau syahid suamiku, karena engkau meninggal tenggelam.

Suamiku tercinta, selamat Jalan...Semoga Allah mengampuni dosa2mu, melapangkan kuburmu,menerangi kuburmu, dan menjadikan kuburmu sebagai bagian dari taman surgaNya..

Aku sangat mencintaimu suamiku..
(Semoga Allah memberikan kekuatan kepada saya dan putra saya untuk melanjutkan perjuangan demi ridhoNya..)

Semoga bermanfaat dan Dapat Diambil Hikmah-Nya ....

----- Sumber : dudung.net

Kisah orang sombong kepada Tuhan



1. John Lennon dalam artikel di American Magazine berkata, "Agama akan hilang. Saya tidak perlu menjelaskannya. Tuhan sih OK, namun ajaranNya terlalu sederhana, hari ini the Beatles jauh lebih terkenal daripadaNya."
Setelah itu, John Lennon tewas ditembak.

2. Tancredo Neves (Presiden Brazil), pada saat kampanye, ia berkata, "Bila saya dapat 500.000 suara dari anggota partai, maka tidak ada yang dapat mendepak saya dari posisi presiden, bahkan Tuhan pun tidak akan mampu mendepak saya."
Setelah menang dengan suara mutlak dan sehari sebelum dilantik, ia sakit kemudian meninggal dunia.

3. Cazuza (artis Brazil) dalam penampilannya di Rio de Janeiro, sambil menghisap cerutu, ia mengebulkan asapnya ke udara dan berkata, "Tuhan... ini asap untukMu."
Pada umur 32 tahun, ia meninggal secara mengerikan karena kanker paru-paru.

4. Marilyn Monroe, saat ia dikunjungi oleh Billy Graham yg mengatakan bahwa Tuhan menyampaikan sesuatu kepadamu. Setelah mendengarkan apa yang disampaikan Billy Graham, Marilyn Monroe berkata, "Maaf, aku tidak memerlukan Tuhan."
Seminggu kemudian Marilyn ditemukan tewas.

5. Bon Scoyy (mantan vocalis AC/DC) pada salah satu lagu di albumnya, ia mengatakan, "Jangan hentikan aku. Aku sedang asyik bertamasya ke neraka."
Pada tanggal 19 Februari 1980, Bon ditemukan tewas karena tersedak oleh muntahnya sendiri. 

"Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri."
(Q.S. Luqman : 18)

Wednesday 12 December 2012

7 Lagu Dangdut Koplo Terlaris di Jawa Timur

Anggapan bahwa dangdut merupakan musik kelas bawah mungkin sekarang sudah tidak lagi. Pendapat itu dipatahkann dengan tingginya peminat musik bergenre dangdut (termasuk remix koplo clasic dlsb) di Indonesia terutama Jawa Timur. Kali ini saya akan membahas tentang 7 lagu Dangdut paling ngehits di Jawa Timur.

1. Judul : Masa Lalu
    Pencipta : -
    Dipopulerkan oleh : OM. Sonata

2. Judul : Lebah Berbisa
    Pencipta : -
    Dipopulerkan oleh : OM. Sonata

3. Judul : Ngamen ( Lagu berseri 1-9)
    Pencipta : -
    Dipopulerkan oleh : OM. Sagita

4. Judul : Janda Tujuh Kali
     Pencipta : -
     Dipopulerkan oleh : OM. Sagita ( Eny Sagita )

5. Judul : Sindiran
     Pencipta : -
     Dipopulerkan oleh : OM. Sonata

6. Judul : Layang Sworo
     Pencipta : -
     Dipopulerkan oleh : OM. Monata

7. Judul : ABG Tua
    Pencipta : Plat Band
    Dipopulerkan Oleh : Plat Band, OM. Mustika, dan Fitri Carlina

Friday 30 November 2012

Jadwal Harjalu 757 2012 ( Hari Jadi Kabupaten Lumajang )

Alhamdulillah, tidak terasa bulan Desember ini Kabupaten Lumajang berusia 757 Tahun. Sebagai tradisi tahunan, ada serangkaian acara yang di adakan di Kab Lumajang saat Harjalu. Berikut ini beberapa kegiatan yang akan diadakan.
 
 
Pemutihan KIR Kendaraan Bermotor
1 Desember 2012 - 31 Januari 2013
08.00 WIB - Selesai
Pengujian kendaraan  bermotor Dinas Perhubungan

Lumajang Photographer Gathering
Sabtu dan Minggu ( 1 - 2 Desember 2012)
09.00 WIB - Selesai
Pura Mandara Giri Semeru Agung Senduro

Rock Festival se Jatim
Minggu (09 Desember 2012)
09.00 - 23.00 
Halaman Barat Stadion Semeru Lumajang

Pameran Lukis
Senin - Rabu (10 - 12 Desember 2012)
09.00 WIB - Selesai
Halaman barat Stadion Semeru Lumajang

Prosesi Harjalu
Sabtu (15 Desember 2012)
08.00 - 10.00 WIB
Alun - alun Lumajang

Marching Band Genderang Suling Gita Jala Taruna AAL
Sabtu (15 Desember 2012)
10.00 - selesai
Start Alun alun Utara, Finish Stadion Semeru Lumajang

LOSS Carnival
Sabtu (15 Desember 2012)
19.00 - Selesai
Start Alun alun Utara, Finish Stadion Semeru Lumajang

Kirab Jaran Kencak
Minggu (16 Desember 2012)
12.00 - Selesai
Start Alun alun Utara, Finish Stadion Semeru Lumajang

Konser Musik GS "KOTAK" dan Kembang Api
Senin (17 Desember 2012)
19.00 - Selesai
Depan kantor Bupati Lumajang

Parade Drumb Band
Sabtu (22 Desember 2012)
12.00 - selesai
Start Alun alun Utara, Finish Stadion Semeru Lumajang

Festival Patrol Modern
Sabtu (22 Desember 2012)
19.00 - selesai
Halaman Barat Stadion Semeru Lumajang

Adventure
Minggu (23 Desember 2012)
09.00 - Selesai
Kawasan Pemandian Alam Selokambang

Sepeda Tempoe Doeloe
Sabtu dan Minggu (29- 30Desember 2012)
15.00 - selesai
Kawasan Wonorejo Terpadu

Gerak Jalan CandiL (Candipuro Lumajang)
Sabtu (29 Desember 2012)
15.00 - selesai
Start Candipuro , Finish Alun alun Lumajang

Pagelaran Wayang Kulit
Sabtu (29 Desember 2012)
21.00 - selesai
Kawasan Wonorejo Terpadu

Kesenian Ludruk
Minggu (30 Desember 2012)
19.00 - selesai
Kawasan Wonorejo Terpadu
 
by. Phycole Lumajang
SMKN 2 LUMAJANG