Wednesday 29 July 2015

Kegiatan yang Keren dan Cocok untuk Mengisi MOS ( Masa Orientasi Siswa )

Halo halo hai..
Kalian yang udah SMA atau SMP, pasti penah mengalami yang namanya MOS. Bagaimana pengalaman MOS mu? Menyenangkan? atau malah menjengkelkan? kalau saya ada senang ada jengkelnya juga. Senangnya bisa kenal dengan teman baru, kakak kelas, lingkungan, dan guru-guru serta karyawan. Jengkelnya? jadwalnya padat, pulang sore, banyak tugas, banyak barang bawaan yang sebenernya gak penting sama sekali. Bawa makanan? ujung-ujungnya juga gak kemakan, eneg sama seniornya hehe :D Kali ini saya akan menuliskan isi kepala saya, yaitu seperti judul di atas, " Kegiatan yang Keren dan Cocok untuk Mengisi MOS ( Masa Orientasi Siswa ) ". Oke langsung saja...

Yang pertama adalah Kerja Bakti. Yups kerja bakti atau istilah gampangnya bersih bersih sangat banyak manfaatnya loh. Hampir semua aspek ada manfaatnya. Misalnya, dari segi kebersihan, tentu lingkungan akan semakin bersih dan bebas dari sampah maupun kotoran. Dari segi keindahan lingkungan terlihat semakin rapi dan enak dilihat. Selain itu ada juga menumbuhkan rasa kebersamaan, karena dilakukan bersama teman seperjuangan. Eits, masih ada bonusnya lagi yaitu SEHAT !!! selain karena faktor lingkungan, kerja bakti juga membutuhkan tenaga, otomatis kalori terbakar tuh. Cocok banget bagi cewek yang rempong masalah berat badan hehe, rajn rajin aja kerja bakti.

Yang kedua adalah GAMES. Biasanya anak anak baru suka sama yang ginian :D apalagi kalau gamesnya jenis baru dan belum pernah pernah dilakukan sebelumnya. Manfaat dari kegiatan ini adalah siswa baru diajarkan koordinasi dengan temannya. Selain itu ada unsur hiburan dalam kegiatan ini.

Yang ketiga adalah ajang apresiasi seni. Kakak kakak panitia MOS bisa juga mengadakan sub acara ini. Cukup sederhana saja, tidak perlu bermewah mewahan supaya biayanya irit, kalau mau bagus gapapa juga sih biar meriah :D Siswa baru dibentuk kelompok lalu diperintahkan untuk memberikan sebuah pertunjukan atau karya seni yang telah mereka siapkan sebelum tampil. Bisa dalam bentuk seni rupa (jarang sih) seni tari, seni musik, drama, musikalisasi puisi, dll. Selain terhibur, bakat dari siswa barupun dapat tersalurkan dngan baik.

Yang keempat adalah bakti sosial atau baksos. Ajak siswa baru untuk peduli terhadap sesama. Kakak kakak panitia dapat meminta sumbangan atau barang bekas dari siswa baru yang sekiranya tidak memberatkan, lalu mengajak mereka untuk berkeliling ke sekitar lingkungan sekolah untuk mendistribusikan sumbangan mereka :) .


Sekian, dan terima kasih :D :D :D
Rendi Adiansa

Tuesday 28 July 2015

Mitos - Mitos tentang SNMPTN dan SBMPTN

Salam..
Halo adik-adik SMA yang sedang ingin melanjutkan ke jenjang perkuliahan. Pada postingan ini saya akan bercerita tentang mitos-mitos tentang SNMPTN dan SBMPTN. Dasar dari saya mengatakan mitos adalah pengalaman dan pengamatan saya sendiri. Oke langsung saja saya mulai ya..

A. Mitos - Mitos SNMPTN
1. Menentukan jurusan dan prodi harus berdasar nilai yang menonjol di rapor.
Maksut poin ini adalah, jika kamu mau menentukan prodi di PTN kamu harus menghitung nilai rapormu. Mana yang lebih bagus dari semua nilai. Misalnya kalau rapormu bagus di Matematika dan Fisika kamu disarankan memilih prodi yang ada hubungannya dengan tehnik atau ilmu hitung lainnya. Hal ini bisa saya katakan ada benarnya, namun pada kenyataan saat SNMPTN bisa saja berbeda. Meskipun nilaimu ekstrim di Matematika dan Fisika terkadang justru tidak diterima, dan temanmu yang unggul di Biologi dan Kimia justru diterima. begitu juga sebaliknya. Contoh yang lain adalah, teman saya nilai biologi dan kimia mendekati KKM, akan tetapi justru dia diterima di prodi yang ada hubungannya dengan Medis,Kesehatan,Farmasi yang katanya nilai Biologi dan Kimianya harus sangat baik.

2. Mengurutkan berdasar passing grade
Hal ini sangat disarankan baik di bimbel maupun sekolah. Poin ini sangat perlu di terapkan di SBMPTN namun kurang pas jika diterapkan di SNMPTN. Karena apa? kecil kemungkinan peserta seleksi diterima pada universitas pilihan kedua. Meskipun bisa, namun sangat kecil kemungkinan karena kebanyakan PTN sudah over kuota dan tidak mau berspekulasi mencari peserta seleksi berkualitas yang menepatkan PTNnya pada pilihan kedua. Sebaiknya pilih saja sesuai kemampuan dan keinginanmu, jika kamu berpotensi besar untuk lulus di suatu PTN, maka letakkan saja pada pilihan pertama. Jangan lagi mencari pilihan yang peminat lebih banyak dan favorit lalu kamu letakkan di pilihan pertama, sedangkan PTN yang berpotensi besar menerimamu kamu letakkan di pilihan kedua. Jika seperti itu kecil kemungkinan kamu dapat diterima.

B. Mitos - Mitos SBMPTN
1. Ada subtes yang tidak diisi atau minus maka peserta mutlak tidak diterima SBMPTN
Ini bisa jadi saya katakan mitos, karena apa? pada saat tes SBMPTN kemarin ada subtes yang tidak saya isi atau diisi namun ragu, ternyata saya tetap bisa lulus SBMPTN.

2. Lokasi tes semakin dekat dengan kota besar, soal semakin sulit
Hmm.. ini benar - benar mitos, nyatanya baik di Jakarta maupun Jember sekalipun bobot soal tidak jauh berbeda, bahkan tipe soalnya sama persis. Iya kan?

Demikian postingan saya kali ini. Saya susun berdasar pengalaman dan pengamatan saya, perbedaan dapat saja terjadi di lapangan. Semoga bermanfaat. Aamiin.

Tuesday 14 July 2015

Pengalaman SNMPTN SBMPTN dan UMPN 2015

Salam,
Lama udah gak ngeblog, ga pandai nulis pula hehe harap maklum kalau tulisannya jelek, setidaknya ini bisa jadi pembelajaran dari pengalaman saya.
Kali ini saya kembali dengan cerita pengalaman saya mengikuti yang namanya SNMPTN dan SBMPTN. Dua pertarungan sengit memperebutkan PTN hehe.
Awalnya saya daftar SNMPTN, jalur masuk perguruan tinggi bebas tes. Seleksi ini hanya menggunakan rapor semester 1 sd 5. Sebuah keputusan yang membingungkan ketika harus memilih PTN dan prodinya. Saran guru BK sih faktor penentu kelulusan SNMPTN ada banyak, seperti akreditasi sekolah, nilai rapor, indeks alumni yang diterima melalui jalur SBMPTN / tulis, dll. Jika diamati nilai raporku yang menonjol ada pada pelajaran Fisika. Nah, ini yang membuat saya berpikir kalau saya harus milih jurusan tehnik daripada keluarga jurusan kesehatan atau biologi. SNMPTN ini saya pilih
1. ITS - Perencanaan WIlayah Kota
2. ITS - Sea Trans
3. UNEJ - Pendidikan Fisika
semua tahapan sudah saya jalani dalam pendaftaran SNMPTN. Saat H-1 saya benar-benar gabisa tidur, deg degan, dan jadi kepo sama hasil teman2 juga. Hingga tiba hari pengumuman tanggal 9 Mei 2015. Dan ini hasilnya...
ZONK. -_-
Sangat mengecewakan memang, anggapan saya bahwa banya kakak alumni sekolah yang diterima di ITS ternyata untuk SNMPTN sangat sedikit yang diterima, Justru kali ini didominasi oleh UNEJ. huh, saya menyesal memang, kenapa dulu UNEJ tidak ditaruh di universitas pertama? sudah terlambat.
Tidak ingin terlalu lama sedih, yah akhirnya saya niatkan saja mengikuti SBMPTN. Karena saya takut gak lulus, jadi ikut program bimbel di kota saya, sebut saja "Primogami" (nama samaran) Ketika temen2 ikut konsultasi pilihan jurusan, aku enggak, hanya mengandalkan keinginan belaka hehe. Sejak ikut bimbel saya jadi benar benar tau kalau soal SBMPTN itu sulit banget, terutama 2 tahun terakhir. Karena itu saya jadi benar-benar banting setir, yang semula pilih ITS menjadi pilih UNEJ, prodinya pun tidak begitu padat. Saya seperti main cari aman saja di SBMPTN ini.Saya coba cari passing gradenya terlebih dahulu dan akhirnya setelah saya rasa aman (gak tinggi2 amat) akhirnya saya urutkan berdasar keinginan saya. prodi yang saya pilih adalah
1. UJ - Matematika
2. UJ - Fisika
3. UNAIR - PDD Kedokteran Hewan

Setiap hari saya ikut bimbel, serius banget, ya takutnya gak ketrima lagi, kaya SNMPTN hehe
Hingga H-1 ujian tulis saya sudah mulai nge-rem belajar. Supaya pikiran saya tenang dan gak keforsir. Tes tanggal 9 Juni 2015. Kebetulan saya dapat lokasi tes di UNMUH Jember GD Al Fanani.
Saat tes ada 2 sesi test. yang pertama TKD saintek dan yang kedua TPA. Saya gak begitu tegang saat tes SBMPTN, saya sudah pasrah bagaimanapun hasilnya. Dan ternyata soalnya benar2 sulit, apa yang saya pelajari di bimbel / mandiri ga ada satupun yang keluar. Terutama saat tes TKD Saintek. Dari 60 soal saya hanya sukses mengerjakan sekitar 10, dengan perbandingan 7 soal yakin benar dan 3 soal ragu, anggap saja salah. Saya sama sekali gak ngejar yang namanya NKM atau passing grade, dalam otak saya hanya "kalau kerjakan banyak tapi salah malah minus, mending kerjakan satu aja tapi bener" dan itu saya terapkan. Saya kerjakan matematika 1 soal saja, fisika 3 soal, biologi 3 soal, dan kimia 3 soal. Saya sangat pesimis ketika itu, bayangkan saja saya tanya temen sekolah pas istirahat dia kerjakan 20-40 soal sedangkan saya hanya 10 saja. Ingin nangis rasanya huu.. Setelah istirahat ada tes TPA, nah kalau yang ini saya agak lega. dari 90 soal saya bisa kerjakan sekitar 60 soal, tapi untuk sub tes bahasa indonesia dan bahasa inggris saya hanya kerjakan masing masing 1 soal. Tetep aja saya pesimis lolos SBMPTN 2015 karena temen saya kerjakannya banyak.

Setalah SBMPTN 2015..
Sebagai cadangan, saya juga daftar UMPN 2015, seleksi Politeknik Negeri Nasional. Saya daftar ndadak banget, hari terakhir saya baru transfer uang pendaftaran via bank. Saya memilih Politeknik Negeri Jember, karena paling dekat dengan rumah saya di Lumajang. Saya lihat lihat daftar prodinya ternyata ga ada yang sesuai dengan passion saya, tapi yang paling menarik adalah jurusan kesehatan. Nah, akhirnya saya pilih tuh jurusan kesehatan dengan prodi Rekam Medik dan Gizi Klinik. Pilihan ke 3 dan 4 saya pilih PENS, namun hanya sebagai pelengkap saja, bukan tujuan utama. Setelah tes UMPN di Polije senang rasanya wkwk, Hampir semua soal saya kerjakan dengan yakin. Saya optimis dan akhirnya saya dinyatakan lulus UMPN Polije 2015.
Begitu lulus saya langsung saja daftar ulang, karena ini sudah pasti lolos. Saya gak berani ambil resiko melepas seleksi ini, takut SBMPTN nya gagal hehe. Biaya UKT prodi ini agak mahal, 6 juta. Tapi tak apalah, saya tanya-tanya ke orang orang medis peluang kerja jurusan ini juga besar.

9 Juli 2015, Pengumuman SBMPTN 2015
Hmmm, saya santai banget, ya karena sudah diterima di poltek. Pikir saya kalaupun gak lolos ga masalah juga. Jam 17.00 sudah tiba. Saya yakin link induk SBMPTN pasti sibuk, akhrinya langsung aja ke mirrornya di UNDIP hehe. Dengan bismillah saya buka web pengumumannya. Saya masukkan nomor peserta saya dan tanggal lahir saya. dan hasilnya...




Alhamdulillah, saya lulus di pilihan pertama. UNEJ FMIPA : MATEMATIKA
Saya teriak teriak kegirangan, reflek :3 seneng rasanya bisa lulus SBMPTN, mengingat saingannya juga ketat. Ada ratusan peminat prodi yang sama dengan saya, dengan kuota hanya 25 saya bisa lulus.
Dari pengalaman saya ini bisa disimpulkan kalau kita jangan hanya belajar latihan soal, tapi juga mempersiapkan strategi. Ukur kemampuan terlebih dahulu, setelah itu cari informasi statistik prodi yang kamu pilih. Dan coba lihat daftar prediksi passing grade, hanya sebatas membandingkan antar prodi saja hehe. Misal nih passing grade Matematika UNEJ 27%, jadi kamu isi aja TPA setidaknya 65 soal dengan jawaban yakin benar + setidaknya 12 soal TKD dengan jawaban yakin benar. Inshaallah bisa lulus deh. Lain halnya kalau kamu pilih FK UI gak mungkin dong sebanyak itu. Passing grade 50-60% setidaknya kita butuh kerjain 80 soal TPA dan 40 soal TKD. Sekian share cerita saya.
Saya doakan adik - adik yang membaca postingan ini dapat lulus SNMPTN,SBMPTN,UM,UMPN,Kedinasan tahun-tahun mendatang :)